Beberapa waktu yang lalu, Duta mengikuti kompetisi basket ke Bandung. Bersama teman-temannya di klub basket Rockstar Gym, Duta menginap selama 5 hari karena mengikuti turnamen basket “Metro Starlight Invitational 2017”.
Turnamen Basket “Metro Starlight Invitational 2017” diselenggarakan di gedung olah raga Bumi Pancasona, Kota Baru Parahyangan, Bandung. Acara diselenggarakan pada Selasa-Sabtu 11-15 Juli 2017.
Dalam kompetisi basket ini, Duta masuk ke kelompok usia 10 (KU-10). Puji syukur, alhamdulillah, klub basket Duta menjadi juara pertama dalam kompetisi ini.
***
Pengalaman Pergi Tanpa Orangtua
Kepergian Duta untuk mengikuti kompetisi basket di Bandung adalah momentum pembelajaran mandiri bagi Duta. Bagi kami, ini momen besar karena selama ini Duta masih tidur bersama kami. Duta baru sekali pergi menginap tanpa kami. Dan ini pertama kali dia pergi menginap ke luar tanpa orangtua.
Karena Duta ingin ikut pergi ke Bandung, sebulan sebelum kepergian kami memberikan syarat kepadanya: “Kalau Duta memang mau pergi dan sudah siap, berarti Duta harus belajar tidur bersama kakak Yudhis.”
Duta bersedia, tapi dengan menyampaikan satu syarat: “Tiap malam tetap dibacakan buku sebelum tidur ya…”
OK, kami sepakat.
Jadilah Duta tidur bersama kakak Yudhis selama sebulan menjelang pertandingan.
***
Pergi ke Bandung Bersama
Dalam proses kepergian ke Bandung ini, Yudhis dan Tata juga ikut mengikuti kompetisi bersama teman-teman satu grupnya. Kami menitipkan Duta kepada Yudhis, walaupun anak-anak kalau sudah bertemu dengan temannya biasanya selalu sibuk sendiri.
Menjelang keberangkatan, semuanya menyiapkan perlengkapan sendiri, termasuk Duta. Duta belajar membuat daftar pakaian dan barang-barang yang dibawanya. Duta juga belajar memasukkan barang ke dalam 2 tasnya yang terbagi tas besar dan ransel lebih kecil yang dibawa dari penginapan menuju tempat pertandingan.
Syukurlah perjalanan relatif lancar. Anak-anak berangkat bersama naik bus dari Kota Kasablanka. Walaupun ada kemacetan di Cikampek sehingga perjalanan ke Bandung memakan waktu 6 jam, anak-anak tetap bahagia.
Setiap malam Duta melakukan video call menggunakan Whatsapp menceritakan kegiatannya. Wajahnya berbinar-binar tanda dia menikmati kegiatannya.
***
Walaupun kemenangan dalam kompetisi itu membahagiakan, yang paling membuat kami sangat bahagia adalah Duta berhasil melewati proses menginap ini dengan sukacita.
Ada sedikit masalah saat sepatu Duta ketinggalan di hotel pada hari pertama, tapi masalah berhasil diatasi dengan meminjam sepatu temannya. Di luar itu, Duta sangat baik dan mandiri. Dia bisa bangun pagi, makan apapun yang disediakan, main bersama teman-temannya, dan lain-lain. Begitu laporan dari Yudhis tentang adiknya.
Terima kasih Tuhan. Satu tahap proses kemandirian Duta berhasil dilewatinya dengan baik. Semoga bisa menjadi pijakan untuk proses-proses selanjutnya. 🙂