Halo, hari ini aku akan bercerita tentang hidup Eyangku dengan listrik di zamannya ketika muda, begini ceritanya:

Eyangku lahir di kota Lahat, Sumatra Selatan pada tahun 1951 kemudian besar di Jakarta.
Ketika Eyang Putri masih kecil, di rumahnya sudah ada alat elektronik seperti: penerangan, kipas angin dan kulkas.
Eyang Putri tidak pernah mengalami kesusahan listrik. Banyak alat listrik rumah tangga yang ada sekarang sudah dimiliki Eyang Putri sejak dulu, bedanya yang sekarang lebih bagus dan lebih canggih.
Ketika Eyang Putri remaja, di rumahnya sudah ada mixer, rice cooker, TV, oven elektrik dan AC. Dulu juga sudah ada bioskop. Eyang Putri biasa nonton film kartun, film kerajaan, dan yang lainnya di bioskop.

Pertama kali Eyang Putri mempunyai komputer di tahun 1986, namun Eyang Putri tidak bisa memakainya. Padahal Eyang Putri punya 1 komputer di kantor dan 1 komputer di rumah. Eyang Putri akhirnya belajar memakai komputer dari saudaranya.

Pertama kali Eyang Putri mengenal HP itu di tahun 1985, jadi Eyang Putri sudah mengenal HP lebih dahulu daripada Komputer. Bedanya HP pertama Eyang Putri jauh lebih besar dari HP sekarang. Sebelumnya, Eyang Putri memakai Pager di tahun 1983 ketika awal kerja di Majalah Asri.

Fun fact: Eyang Putri itu mengoleksi buku dari umur 10 sampai 24 tahun. Katanya buku Eyang Putri mencapai lebih dari 10,000 buku dan ketika menikah, bukunya dibagi-bagi.
Dan yah itulah cerita listrik di zamannya Eyang aku Terima kasih untuk membacanya.

1 thought on “Listrik di zaman Eyangku”
Bravo Duta.
Terimakasih buat ngobrol nya jarak jauh.
Eyang putri tercinta
Sri Murdiningsih Sunardi